Selingan Perjalanan ke Barat (Xiyoubu) adalah novel pendek yang ditulis sekitar tahun 1640, dimaksudkan sebagai bab tambahan yang disisipkan antara Bab 61 dan Bab 62 pada Kisah Perjalanan ke Barat (Xiyouji). Xiyouji itu sendiri dikagumi lantaran alegori ajaran Buddha dan Tao yang terkandung di dalamnya, dan bersama Roman Tiga Kerajaan, Tepi Air dan Impian Bilik Merah, ditetapkan sebagai empat besar novel klasik Cina.
Alkisah Sun Wukong adalah monyet yang lahir dari telur batu. Dalam buku ini dikisahkan tentang pengalaman spiritualnya dalam menaklukkan iblis yang berada dalam dirinya lewat perjalanan ke alam ilusi, mimpi, dan hasrat. Dari penjalanan tersebut, Si Monyet akhirnya terlibat dalam serangkaian peristiwa yang akhirnya membawanya mencapai pencerahan di penghujung kisah.
Selingan Perjalanan ke Barat (Xiyoubu) adalah novel pendek yang ditulis sekitar tahun 1640, dimaksudkan sebagai bab tambahan yang disisipkan antara Bab 61 dan Bab 62 pada Kisah Perjalanan ke Barat (Xiyouji). Xiyouji itu sendiri dikagumi lantaran alegori ajaran Buddha dan Tao yang terkandung di dalamnya, dan bersama Roman Tiga Kerajaan, Tepi Air dan Impian Bilik Merah, ditetapkan sebagai empat besar novel klasik Cina.
Alkisah Sun Wukong adalah monyet yang lahir dari telur batu. Dalam buku ini dikisahkan tentang pengalaman spiritualnya dalam menaklukkan iblis yang berada dalam dirinya lewat perjalanan ke alam ilusi, mimpi, dan hasrat. Dari penjalanan tersebut, Si Monyet akhirnya terlibat dalam serangkaian peristiwa yang akhirnya membawanya mencapai pencerahan di penghujung kisah.