Di muara kudengar langkah waktu sayup-sayup sampai Rumpun bakau menjelma ruang yang memantulkan gema Ketika angin kemarau berkejaran dengan gulungan ombak Di pantai. Aku tertinggal jauh di luar batas kesementaraan
Sekalipun yang tampak di hadapan tinggal kabut semata Tentu ada yang masih bisa diteroka. Aku membaca lambang Merenungi bagaimana langit merendah dan bumi meninggi Namun bukan sedang mengulurkan benang basah ke udara
Pengembaraan adalah detik-detik yang mengalir dari gunung Diteruskan sungai ke muara. Sedang penghayatan ibarat pasir Yang butir-butir halusnya mengembara ke tengah samudra
Pelan-pelan aku menyaksikan senja berubah menjadi panggung Sebuah resital cahaya mulai dipentaskan cakrawala. Di kejauhan Gugusan pulau menggelepar-gelepar bagaikan para penari latar
Di muara kudengar langkah waktu sayup-sayup sampai Rumpun bakau menjelma ruang yang memantulkan gema Ketika angin kemarau berkejaran dengan gulungan ombak Di pantai. Aku tertinggal jauh di luar batas kesementaraan
Sekalipun yang tampak di hadapan tinggal kabut semata Tentu ada yang masih bisa diteroka. Aku membaca lambang Merenungi bagaimana langit merendah dan bumi meninggi Namun bukan sedang mengulurkan benang basah ke udara
Pengembaraan adalah detik-detik yang mengalir dari gunung Diteruskan sungai ke muara. Sedang penghayatan ibarat pasir Yang butir-butir halusnya mengembara ke tengah samudra
Pelan-pelan aku menyaksikan senja berubah menjadi panggung Sebuah resital cahaya mulai dipentaskan cakrawala. Di kejauhan Gugusan pulau menggelepar-gelepar bagaikan para penari latar