Sepanjang karirnya di dunia sinetron, Juliette selalu mendapat tawaran peran sebagai antagonis jahat yang menyebalkan . Kemampuan aktingnya yang sangat bagus dan menjiwai, membuat para penonton jadi terbawa perasaan dan membencinya hingga ke dunia nyata. Dimaki-maki, dijambak, bahkan dicakar di jalanan pun pernah dia alami.
Juliette tak keberatan. Asalkan dapat cuan, anggap saja itu risiko pekerjaan. Ditambah lagi, Leta si manajer selalu mengamuk jika dia sampai pilih-pilih peran.
Mulanya, semua berjalan baik-baik saja. Hingga kemudian dia mulai beradu akting dengan Julian, aktor yang diam-diam dia kagumi sejak lama. Juliette mulai merasa risau. Seharusnya segalanya berjalan lancar kalau saja orang-orang tak telanjur membencinya. Sekarang, demi karir dia terpaksa harus menekan perasaan, mengalah, dan berpura-pura.
Seakan belum cukup rumit situasi yang tengah dia hadapi, Alex, kakak lelaki Leta yang sangat dia benci tiba-tiba muncul kembali dalam kehidupannya. Membuatnya berada di persimpangan antara keharusan membalas budi, atau memperjuangkan kebahagiaannya sendiri.
Sepanjang karirnya di dunia sinetron, Juliette selalu mendapat tawaran peran sebagai antagonis jahat yang menyebalkan . Kemampuan aktingnya yang sangat bagus dan menjiwai, membuat para penonton jadi terbawa perasaan dan membencinya hingga ke dunia nyata. Dimaki-maki, dijambak, bahkan dicakar di jalanan pun pernah dia alami.
Juliette tak keberatan. Asalkan dapat cuan, anggap saja itu risiko pekerjaan. Ditambah lagi, Leta si manajer selalu mengamuk jika dia sampai pilih-pilih peran.
Mulanya, semua berjalan baik-baik saja. Hingga kemudian dia mulai beradu akting dengan Julian, aktor yang diam-diam dia kagumi sejak lama. Juliette mulai merasa risau. Seharusnya segalanya berjalan lancar kalau saja orang-orang tak telanjur membencinya. Sekarang, demi karir dia terpaksa harus menekan perasaan, mengalah, dan berpura-pura.
Seakan belum cukup rumit situasi yang tengah dia hadapi, Alex, kakak lelaki Leta yang sangat dia benci tiba-tiba muncul kembali dalam kehidupannya. Membuatnya berada di persimpangan antara keharusan membalas budi, atau memperjuangkan kebahagiaannya sendiri.